Friday, March 11, 2016

Detik-detik Menjelang Kemerdekaan Republik Indonesia



Detik-detik Menjelang Kemerdekaan Republik Indonesia

Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 14 agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Berita kekalahan Jepang ini masih dirahasiakan oleh jepang sendiri. Sutan Syahrir, yang mendengar berita menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945.  Beliau menyampaikan berita itu kepada Soekarno-Hatta, mendesak kedua pemimpin bangsa tersebut untuk segera memproklamasikan kemerdekaanIndonesia dari jajahan Jepang.
Soekarno dan Hatta tidak setuju dengan alasan bahwa proklamasi harus dirapatkan terlebih dahulu dalam rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sehingga pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945 Soekarno mengadkan rapat dengan para anggota PPKI. Hasil rapat disampaikan oleh Darwis dan Wikana yaitu mendesak agar Soekarno-Hatta memutuskan ikatan dengan Jepang. Muncul suasana tegang sebab Soekarno-Hatta tidak menyetujuinya. Namun golongan muda tetap mendesak agar tanggal 16 Agustus 1945 diproklamasikan kemerdekaan. Prinsip golongan tua menekankan masih perlunya diadakan rapat PPKI.


Pada tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda mengadakan rapat yang menghasilkan keputusan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke luar kota agar tidak terkena pengaruh Jepang. Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta diculik oleh Soekarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih ke Rangasdengklok. Pada sore harinya, Ahmad Soebarjo memberi jaminan bahwa selambat-lambantnya esok hari tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta akan memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, maka Cudanco Subeno (komandan kompi tentara PETA di Rengasdengklok) memperbolehkan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.

Perumusan Teks Proklamasi
Sesampainya di Jakarta tanggal 16 Agustus 1945 sekitar tengah malam, rombongan Soekarno-Hatta berunding di rumah Laksamana Maeda. Di rumah Laksamana Maeda mereka berunding dengan anggota PPKI, para pemuda, dan tokoh-tokoh pergerakan. Pada saat inilah proklamasi dirumuskan oleh Soekarno-Hatta dan Ahmad Soebarjo disaksikan oleh Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M Diah.
Teks proklamasi yang sudah sepakat dirumuskan dan disepakati akhirnya diketik oleh Sayuti Melik. Setelah teks proklamasi beres di ketik, mereka sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia ini pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat dan pelaksanaannya akan diadakan di Lapangan Ikada, tapi demi keamanan di ubah menjadi di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, yaitu rumah Ir. Soekarno.

Pembacaan Teks Proklamasi

Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno. Setelah itu dilanjutkan oleh pengibaran bendera merah putih yang dijahit oleh istri Ir. Soekarno, Ibu Fatmawati. Lagu kebangsaan Indonesia Raya karya W.R Supratman dinyanyikan bersamaan dengan pengibaran bendera merah-putih. Bendera Indonesia yang berwarna merah-putih memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia.


Setelah itu berita tentang proklamasi menyebar luas ke seluruh Jakarta. Para wartawan dan pemuda ikut menyebarluaskan berita proklamasi melalui radio, poster, surat kabar, selebaran, dan mulut ke mulut. Hingga pada akhirnya berita ini menyebar ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Dua tahun kemudian, Indonesia mendapatkan pengakuan dari negara, contohnya Mesir, Libanon

https://www.hijup.com/magazine/2013/08/detik-detik-kemerdekaan-republik-indonesia/
 https://with99.wordpress.com/2012/07/14/berita-kekalahan-jepang/






Description: https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRYw-q_QwA_U0i9bsoYprnLJ8iIXZImSgOq56FddpSpjKy-51Yk

No comments:

Post a Comment